Assalamualaikum wr, wb:
Nama: Wildan Maulana Yusuf
Jurusan: TMD
pada kesempatan kalai ini saya lampirkan hasil belajar mahasiswa yang membahas mengenai Pengerjaan Latihan Soal Modul 3 nomer A sampai F.
adapaun pembahasannya sebagai berikut:
Kumpulan catatan belajar mahasiswa Program Alih Jenjang D3 ke D4 Teknologi Media Digital - STEI ITB Batch 6 Th. 2012/2013
Sunday, October 28, 2012
Penggunaan Control Flow pada Bahasa C (Menghitung Volume Bangun Ruang)
Sebuah program biasanya tidak terpaku dan berjalan secara linear (polos) mengikuti perintah atau instruksi yang ada. Akan tetapi, ada kalanya sejalan dengan proses (program) itu berjalan terdapat satu kondisi percabangan (pilihan), program harus bisa memilih, mengambil keputusan atau bisa jadi mengulang kode sebagai respon dari pilihan kondisi yang ada pada program.
Dari sinilah, fungsi control flow diperlukan. Dengan menggunakan control structure yang benar, program bisa diarahkan menggunakan conditional structure atau iteration structure (loops). Nah, biasanya dari structure yang ada ini, baik itu statement kondisional (if-else) atau perulangan (loops) di-generic atau diperlukan beberapa statement lagi untuk pengambilan tindakan (instruksi). Statement ini biasanya ini bersifat compound (lebih dari 1 baris). Oleh karena itu statement-statement ini akan ditampung dalam satu blok, block-code.
Berikut adalah di antara struktur control flow yang sering digunakan,
untuk pernyataan kondisi dengan if-else :
if(kondisi)
{
statement1;
statement2;
}
atau
switch(ekspresi yang dikontrol)
{
case label_1:
pernyataan;
break;
case label_2:
pernyataan;
break;
default:
break;
}
untuk perulangan (loop) :
for(ekspresi_1; ekspresi_2; ekspresi3)
{
statement;
}
dan masih ada lagi bentuk lain dari struktur control flow ini. . .
Dengan prinsip ini, kita akan membuat satu program penghitungan volume bangun ruang, yaitu volume limas segitiga dan bola. Berikut gambaran dari program yang akan kita buat,
Tuliskan sebuah program yang berisikan perhitungan volume limas segitiga dan volume bola dengan kondisi berikut: pada tahap awal kita harus memilih :
Dari sinilah, fungsi control flow diperlukan. Dengan menggunakan control structure yang benar, program bisa diarahkan menggunakan conditional structure atau iteration structure (loops). Nah, biasanya dari structure yang ada ini, baik itu statement kondisional (if-else) atau perulangan (loops) di-generic atau diperlukan beberapa statement lagi untuk pengambilan tindakan (instruksi). Statement ini biasanya ini bersifat compound (lebih dari 1 baris). Oleh karena itu statement-statement ini akan ditampung dalam satu blok, block-code.
Berikut adalah di antara struktur control flow yang sering digunakan,
untuk pernyataan kondisi dengan if-else :
if(kondisi)
{
statement1;
statement2;
}
atau
switch(ekspresi yang dikontrol)
{
case label_1:
pernyataan;
break;
case label_2:
pernyataan;
break;
default:
break;
}
untuk perulangan (loop) :
for(ekspresi_1; ekspresi_2; ekspresi3)
{
statement;
}
dan masih ada lagi bentuk lain dari struktur control flow ini. . .
Dengan prinsip ini, kita akan membuat satu program penghitungan volume bangun ruang, yaitu volume limas segitiga dan bola. Berikut gambaran dari program yang akan kita buat,
Tuliskan sebuah program yang berisikan perhitungan volume limas segitiga dan volume bola dengan kondisi berikut: pada tahap awal kita harus memilih :
- jika angka 1 diketik maka perhitungan volume limas segitiga dimulai atau
- jika angka 2 diketik maka pehitungan volume bola dimulai.
- apabila tidak mengetik angka 1 atau 2 maka pada layar ditampilkan kalimat “Anda tidak mengetik angka 1 atau 2” dan kembali ke tahap awal.
- Program selesai dijalankan jika salah satu perhitungan luas telah dilakukan
Rumus volume limas segitga = (1/3)*L.Alas(segitiga)*tLimas
Rumus volume bola = (4/3)*PHI*r*r*r
Mengenai proses development program ini, lebih lengkapnya bisa Anda simak di dalam video berikut :
Subscribe to:
Posts (Atom)